Amankah si Kecil diajak berenang..??
Pada saat event karir day di ITB tanggal 1-3 April 2011, terlihat spanduk besar di depan ITB - Les gratis khusus bagi yang buat berenang “Karena pada dasarnya setiap orang dapat berenang”. Membaca slogan tersebut jadi ingat adek Daffa ketika pertama kali diajak berenang, ternyata dengan reflek sudah bisa mengambang dan kakinya bergerak-gerak seolah berenang.
Cek dan ricek, ternyata memang bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa, karena bayi tak pernah memiliki faktor ‘X’ semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang.
Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam, karena pada usia tersebut, ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang. Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan.
Jadi, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif. Bukan berarti setelah usia tersebut, bayi tak bisa berenang lagi, loh... Kendati refleksnya sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisir atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, ia merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang.
Apalagi sejak di perut ibu, bayi sebenarnya juga sudah berenang dalam air ketuban selama 9 bulan. Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bahkan, saking populernya berenang ini, di luar negeri sampai ada proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, loh.. Secara medis, hal ini tak akan menimbulkan masalah karena merupakan proses alami. Jadi, tak ada alasan lagi untuk ragu-ragu mengajak si kecil berenang, ok Bunda..??
Ayah Bunda tidak perlu ragu-ragu untuk mengajak anak berenang meskipun masih bayi, karena sangat banyak manfaatnya, selain dapat meningkatkan rasa percaya diri juga dapat meningkatkan IQ.
Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan, secara statistic IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.
Pada saat mengajak bayi atau anak ibu berenang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
HARUS AMAN
Yang penting diperhatikan, ketika berenang bayi harus merasa aman dan memang harus ada pengaman. Jadi, orang tua harus mendampinginya. Ini syarat mutlak lho ya…safety first..^_^. Jika orang tua sama-sama masuk ke dalam air dan sama-sama berenang dengan bayi, maka selain merasa aman, bayi pun bisa merasakan ada respon dari orang tua.
Disamping mendampingi, orang tua juga bisa sambil bermain dengan bayi/anak, bergerak bersama, dan ini merupakan salah satu keunggulan berenang. Mereka sama-sama masuk air, sama-sama berenang sehingga rasa enjoy-nya lebih. Ini akan berguna untuk perkembangan psikologis anak.” Itulah mengapa, kedua orang tua sebaiknya ikut bersama bermain di dalam air.
Tentunya, berenang juga berguna untuk pertumbuhan. Motoriknya berkembang lebih pesat ketimbang ia hanya bermain di lantai. Bukankah saat berenang, semua otot bekerja? Nah, kalau di lantai, hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja. Apalagi jika ibu memberikan baby walker sehingga bayi jadi terbiasa berjalan dengan alat itu. Akhirnya, gerakan-gerakan ototnya jadi terbatas karena hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja.
PERHATIKAN KEBERSIHAN AIR
Nah, gimana Bunda..sudah siap mengajak si kecil berenang.? Tapi berenangnya di rumah saja ya..? kalau usia si kecil masih di bawah 6 bulan, agar bisa mengontrol kebersihan dan suhu airnya. Jangan lupa, di usia ini enzim pencernaan bayi belum matang. Jadi, kalau ia secara tak sengaja menelan air yang tak bersih kala berenang, bisa mengakibatkan mencret, muntah, dan sebagainya.
Bukan berarti di rumah harus ada kolam renang lho.. Toh, banyak benda yang bisa dijadikan sebagai pengganti kolam renang seperti bak mandi, ember besar, bathtub, dan lainnya. Nah, biasakan bayi bermain di situ. Sebenarnya, ketika bayi tengah mandi atau bermain air merupakan salah satu cara mengenali atau menghayati air pada anak.
Setelah bayi berusia 6 bulan ke atas barulah bawa ia ke kolam renang terbuka atau umum. Tapi harus pilih. Mungkin di Indonesia masih sulit karena belum ada kolam berenang khusus bayi. Bahkan kebanyakan kolam renang di Jakarta, air yang dipakai itu-itu saja, muter saja di situ. Diputarnya pakai mesin lalu ditambahkan kaporit dan daun-daun atau kotorannya diangkat, sebulan sekali baru diganti. Hal ini dikarenakan sulitnya sumber air di Jakarta. Lain dengan di kota pegunungan seperti Bogor dan Cibodas, mereka memiliki kolam renang yang airnya mengalir.
Jadi, bila mau membawa bayi berenang di kolam renang umum, pilih waktu yang tepat, yaitu ketika kolam renang masih dalam keadaan bersih, biasanya di waktu pagi. Suhunya juga harus disesuaikan, sebaiknya jangan lebih dari 31 atau 32 derajat celcius. Khusus untuk bayi usia satu bulan pertama, suhunya 34-35 derajat celcius.
Kebersihan lain yang harus diperhatikan ialah kaporitnya, jangan terlalu jenuh, karena kaporit bisa mengakibatkan iritasi kulit, mata, dan lainnya. Ukuran kaporit yang ditetapkan untuk anak adalah 6-8 ppm. Hati-hati juga ya Bunda, jika bayi sudah merasa trauma karena matanya perih misalnya, selanjutnya akan jadi kendala.
UNTUK REKREASI
Yang perlu diingat, jangan sampai orang tua mengajak bayi berenang untuk mengejar prestasi karena tujuan utamanya adalah rekreasi. Beberapa asosiasi kedokteran anak di luar negeri malah mengatakan, berenang pada anak usia di bawah 4 tahun jangan dijadikan tujuan untuk mengejar prestasi. Di atas usia itu barulah orang tua bisa mengajarkan gaya-gaya berenang yang ditargetkan untuk prestasi.
Dalam bahasa lain, bayi berenang hanya untuk fun. Mulai usia setahun bolehlah diarahkan pada prestasi, tapi tidak dengan cara ditekan. Misal, setiap hari harus berenang 50 meter bolak-balik. Soalnya, di usia tersebut ia baru bisa mengikuti gerakan-gerakan renang yang dilakukan orang tuanya. Sama halnya dengan bayi usia setahun yang suka marah-marah karena melihat orang tuanya yang suka marah-marah, begitu pula berenang. Kalau orang tua suka berenang dengan gaya yang cukup baik maka ia pun akan mengikuti.
Jadi, ajak si kecil berenang untuk kesehatannya lebih dulu. Soal gaya renang akan mengikuti secara otomatis bila ia sudah menyukainya. Jangan lupa, ketika mendampinginya, Ayah Bunda juga harus fun lho… bukan lantaran terpaksa. So..let’s having fun with our kids…^_^
Telah dibaca :