Kenali Kelainan Alat Kelamin Si Kecil

Hi SuperMom 'n SuperDad..!! Pasangan muda seringkali berandai-andai kalo' punya anak pertama nanti lebih seru laki-laki atau perempuan ya..?? Laki-laki dan perempuan pasti mempunyai berrbagai perbedaan baik sifat maupun perangainya dan yang pasti, laki-laki dan perempuan sama saja, karunia Tuhan yang pasti akan membuat suasana lebih ceria tentunya..^_^.

Nah, di week end kemaren kebetulan ada temennya Mama Aretha yang melahirkan, anaknya cowok dan lahir sehat dengan berat 3.75 Kg..wow..hebat juga sang Bunda ya..:) Cerita tentang anak laki-laki, pernahkah Bunda mendapati si kecil kesakitan saat buang air kecil..? Bisa jadi, ia mengalami masalah dengan organ kelaminnya. Mama Aretha coba sarikan dari berbagai sumber dan referensi mengenai kelainan pada alat kelamin laki-laki, mudah-mudahan bermanfaat ya..

Kelainan yang bisa terjadi pada organ kelamin anak laki-laki harus dilihat berdasar umur dan daerah yang terkena gangguan/kelainan. Kelainan organ vital ini ada yang sudah bisa diketahui sejak lahir. Tapi ada pula yang baru kelihatan setelah agak besar. Selain itu, kelainan ini juga harus dilihat berdasarkan daerah yang  terkena. Apakah kelainan timbul di penis, buah zakar (testis), kantung buah zakar (skrotum), atau di daerah lain di sekitar selangkangan (inguinal).

Ada beberapa jenis kelainan yang bisa terjadi pada si jagoan kecil kita, apa saja itu..? coba kita lihat satu-satu ya..

1. Penis kecil (micropenis)
Dari namanya sudah terlihat, bahwa mikropenis adalah jika penis anak berukuran kecil/pendek, tapi buah zakar (testis)nya normal. Biasanya, ini terjadi akibat kelainan hormon. "Pada bayi, disebut mikropenis jika panjang penis kurang dari 2,5 cm. Normalnya, ukuran panjang penis bayi sekitar 3-3,5 cm.

Mikropenis juga terkadang membuat orang tua bingung menentukan jenis kelamin anaknya. Ada yang pertumbuhan penisnya terganggu karena faktor hormonal. Tetapi terkadang ada juga yang semu (mikropenis semu). Sebetulnya penisnya tidak kecil, cuma karena gemuk, daerah pubiknya tertutup lemak, sehingga penis kelihatannya kecil/pendek.

Agar orang tua tidak terburu-buru menganggap anaknya menderita kelainan, ada cara khusus untuk mengukurnya. Daerah pubik di bagian pangkal penis ditekan, baru diukur. Biasanya kalau anak gemuk, jarang yang benar-benar mikropenis. Tapi kalau anaknya kurus, bisa jadi memang mikropenis. Kelainan inibisa diobati dengan hormon.

2. Kulup kecil (phimosis)
Ini terjadi jika lubang di ujung kulup penis kecil. Gejala phimosis bisa ditandai jika anak kesakitan ketika buang air kecil. Ini karena lubang kulupnya sangat kecil, sehingga terasa sakit ketika anak kencing.

Phimosis biasanya bukan kelainan serius. Untuk mengatasinya, biasanya anak segera disunat. Atau biarkan sampai anak agak besar, kemudian dilihat, apakah ada perkembangan kulup ke arah normal atau tidak. Kalau masih belum normal, sebaiknya segera disunat. Pada anak yang sudah agak besar, keluhan phimosis terkadang masih ada, bahkan kadang-kadang setahun lebih masih sakit.

3. Kelainan lubang kencing (hipospadia)
Kelainan lain yang harus segera diketahui dan dilakukan tindakan adalah hipospadia atau kelainan lubang kencing. Lubang kecil yang normal terletak di ujung saluran kencing (urethra). Pada anak yang menderita hipospadia, lubang kencingnya bukan di ujung batang penis, melainkan di mana saja di sepanjang batang penis.

Selain itu, biasanya lubang kencingnya juga sangat kecil, sehingga tidak kelihatan jika tidak benar-benar diamati. Kecuali kalau letaknya me-mang jauh dari letak lubang yang seharusnya di urethra. Tapi, kalau letaknya masih tidak terlalu jauh dari lubang yang normal, biasanya orang tua tidak ngeh dengan kondisi ini.

Yang sering terjadi, terkadang lubang kencing ada di bawah lubang kencing yang seharusnya, jadi kelihatannya normal. Apalagi kalau kulupnya masih ada. Apa yang harus dilakukan jika anak menderita hipospadia? Karena pertumbuhan yang tidak sempurna, harus dilakukan operasi plastik.

4. Hernia
Hernia adalah turunnya usus ke kantung buah zakar. Testis ini turun melalui lubang di selaput pembatas rongga perut dan rongga di bawahnya. Selaput ini berfungsi menjaga supaya usus tidak turun ke rongga di bawah-nya. Pada hernia, ada defect (kelainan), entah lubang atau lemahnya selaput, sehingga usus turun ke rongga di bawah rongga perut. Awalnya sedikit, tapi lama-lama banyak dan akhirnya turun ke skrotum, sehingga mirip buah zakar.

Usus yang turun ini pun lama-ke-lamaan akan mendesak testis, sehingga testis terjepit. Kalau tidak segera dioperasi, bisa berbahaya. Peredaran darah buntu, sehingga terjadi nekrosis. Ini biasanya sakit sekali.

Orang tua harus waspada anak terkena hernia jika anak tiba-tiba menangis saat beraktivitas (misalnya lari-lari). Tapi begitu tidur, sakitnya hilang lagi. Gejala akan makin parah kalau anak selalu menangis.

Untuk mengatasinya, dilakukan operasi untuk memasukkan usus ke tempatnya kembali, lalu selaput pembatas rongga dijahit.

Terkadang, tumbuhnya benjolan di selangkangan tidak selalu berarti hernia. Bisa saja benjolan itu disebab-kan karena karena buah zakar (testis) belum turun (retensio testis). Seandai-nya sampai keliru diagnosis dan keliru penanganannya, bisa berbahaya. Misalnya, jika yang terjadi hernia tapi disangka testis yang belum turun, atau sebaliknya, testis belum turun disebut hernia. Jika yang terjadi adalah hernia, harus dilakukan operasi untuk mengembalikan posisi usus yang masuk ke kantung buah zakar (skrotum) tadi.

Seringkali, testis memang terlambat beberapa bulan turun ke kantungnya (skrotum). Tapi ini bukan kelainan/penyakit. Masih normal dan hanya merupakan varian. Toleransinya antara 3 ­ 6 bulan. Seandainya belum juga yakin apakah benjolan itu testis yang belum turun atau karena hernia, biasanya dilakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG).

5. Testis besar
Jika salah satu testis si kecil besar sebelah, teliti dulu, yang besar itu yang normal atau tidak normal. Caranya dengan meraba. Kalau ada "bijinya" berarti normal.

Testis besar ada yang disebut hidrosel testis, yakni testis berisi cairan, sehingga membengkak. Bisa sebelah atau dua-duanya. Ini bisa kelihatan begitu baru lahir, bisa juga setelah anak agak besar. Biasanya testis akan terlihat bening kemerah-merahan seperti buah anggur. Biasanya tidak berbahaya dan akan hilang sendiri.

Ini berbeda dengan bengkak karena virus (varikosel). Bengkaknya karena virus variks. Biasanya, testis terlihat keruh di bagian dalam nya. Ini harus dioperasi. Bengkak pada testis bisa juga karena hernia atau anak yang pernah menderita gondongan.

6. Skrotum membesar (skrotum udema)
Penyebab skrotum membesar bermacam-macam, bisa karena alergi, bisa juga akibat gigitan serangga. Kalau bengkak karena gigitan serangga, biasanya skrotum terasa sakit. Bengkak juga bisa terjadi karena penyakit, misalnya ginjal. Pada penderita ginjal, biasanya terjadi pembengkakan di seluruh tubuh. Nah, pada anak-anak, yang bengkak duluan adalah skrotumnya.

7. Hermaphrodit
Sering juga disebut bingung kelamin. Penis kecil sehingga tampak seperti klitoris, sementara skrotumnya sering disangka sebagai bibir vagina (labia). Hermaphrodit terjadi karena adanya kelainan kromosom. Ini bisa diatasi dengan melakukan tes kromosom untuk mengecek apakah bayi yang lahir itu perempuan atau lelaki.

Mungkin masih ada lagi referensi tentang kelainan organ kelamin si kecil, SuperMom 'n SuperDad boleh donk sharing..ditunggu ya..? ^_^





Telah dibaca :
 free web counter Counter Powered by  RedCounter

Share
Related Stories Widget by LinkWithin