Dear Moms & Dads.. gimana kabar si kecil..?? tetep aktif 'n ceria kan..?? tentunya... ^_^ Nah..melanjutkan artikel sebelumnya, masih dengan topik yang sama ni..Dunia Aretha mau berbagi tips lagi untuk referensi Ayah Bunda tentu saja.. :) Seringkali kita sebagai orang tua apalagi pasangan muda yang baru diberi momongan, bertanya-tanya mengenai perkembangan sang buah hati. Ada kalanya muncul kekhawatiran yang kadang kurang beralasan, resah hanya karena melihat anak sebaya dengan si kecil sudah bisa melakukan hal yang belum bisa si kecil peragakan ke Bundanya.
Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa perkembangan masing-masing anak bisa jadi berbeda-beda dan special. Jangan kaget kalau tiba-tiba si kecil bisa melakukan hal yang membuat Bunda surprise. Setiap hari si kecil belajar hal baru dan akan menangkap setiap citra baru sesuai tingkat usia dan juga stimulus dari lingkungan. Nah..jadi salah satu kuncinya adalah orang tua sebagai orang terdekat dengan si kecil harus bisa memberikan stimulus yang tepat sesuai tingkat kematangan usia si kecil untuk bisa mendapatkan respon yang super dari si kecil.. :)
Ok deh..coba kita intip, kira-kira stimulus apa sih yang bisa SuperMom terapkan untuk menjadikan seorang SmartKid..?? Berikut ini tahapan perkembangan bicara dan bahasa yang dialami anak, semoga bermanfaat ya..^_^
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Cooing (suara yang tidak beraturan)
- Menoleh ke sumber bunyi atau berhenti menangis kalau mendengar suara
- Adanya kontak mata untuk mengikuti gerakan benda
- Berbicara pada bayi dengan penuh atensi
- Menggunakan intonasi yang menarik
- Berkomunikasi misalnya bermain cilukba atau bernyanyi saat melakukan aktivitas bersama seperti pada waktu makan, mandi atau ganti popok.
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Babbling atau pengulangan suku kata yang sama seperti mamama atau bababa
- Meningkatnya pemahaman atas kegiatan sehari-hari
- Ada echolalia (membeo) mulai dari 3-5 kata
- Memberikan respons pada ocehan yang dikeluarkan si kecil
- Menggunakan kalimat pendek dengan tempo lambat dan 1 bahasa
Usia 12 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Mengenali nama sendiri
- Memahami instruksi sederhana seperti kiss bye atau dagh-dagh
- Kata pertama sebanyak 5-6 kata
Stimulasi yang bisa diberikan:
- Memberikan tanda pada setiap tindakan
Usia 18 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Memahami 10-20 kata termasuk nama-nama orang
- Menyebutkan nama obyek dari foto atau gambar
- Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 2 kata
- Mulai mengungkapkan keinginannya seperti 'minta' atau 'permen'
- Mampu bertanya dengan kalimat sederhana seperti 'mana bola?'
- Menggunakan bahasa non-verbal seperti menunjuk, bersenandung atau bernyanyi
Stimulasi yang bisa diberikan:
- Memberikan lagu sederhana atau kata yang berulang-ulang
- Menjelaskan apa yang sedang ditonton si kecil
- Memberikan pujian
Usia 24 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Memahami pertanyaan dan perintah sederhana
- Memahami instruksi yang lebih luas
- Lebih banyak menggunakan penggabungan dua kata dan menggunakan kalimat yang lebih panjang (3 kata)
- Anak menunjuk dirinya sendiri dengan nama
- Mulai menggunakan kata negatif seperti 'tidak pergi' atau 'jangan'
- Memahami minimal 50 kata
- Bertahan mengikuti aktivitas selama 6-7 menit
Stimulasi yang bisa diberikan:
- Memperluas penggunaan kata baru
- Memperjelas arti suatu kata dengan menggunakan bahasa tubuh dan intonasi
- Menggunakan percakapan sederhana
- Merangsang anak dengan pertanyaan sederhana lalu tunggu respons dari anak selama 10 detik
- Membaca buku dengan kalimat yang berulang-ulang dan sederhana
- Memberikan permainan dengan istruksi seperti 'Pegang hidung' atau anggota tubuh lainnya
Usia 30 bulan
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Memahami 400-800 kosa kata
- Mampu menyebutkan nama depan
- Bisa menggabungkan antara kata kerja dan kata benda
- Mampu menyebut 7 anggota tubuh
- Mulai bisa membedakan barang berdasarkan bagian atau fungsinya seperti 'mana yang punya roda' atau 'yang mana yang bisa dipakai untuk makan'
- Bisa memahami konsep besar dan kecil
Stimulasi yang bisa diberikan:
- Membaca cerita dan menjawab pertanyaan sederhana
Usia 3 tahun
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Paling sedikit mampu menyebutkan 1 warna
- Sering berbicara waktu bermain atau saat sedang sendiri
- Bisa menceritakan sebuah cerita sederhana
- Bisa menggunakan 3-4 kalimat
- Memahami kalimat seperti 'Coba tunjuk yang mana bintang'
- Memahami 900-1.500 kosa kata
- Menggunakan kata tanya seperti mengapa dan apa
Stimulasi yang bisa diberikan:
- Mulai menggunakan kalimat yang terdiri dari 3-4 kata
- Membicarakan kegiatan sehari-hari
- Bermain dengan teman sebayanya
Usia 4 tahun
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Mamahami 1.500-2.000 kosa kata
- Memahami kata jika, karena atau siapa
- Menggunakan 4-5 kata dalam satu kalimat
- Mulai menggunakan struktur bahasa yang rapi
- Memberikan artikulasi yang lebih jelas
- Mampu mengikuti perintah 2-3 langkah
Stimulasi yang bisa diberikan:
- Mengunjungi kebun binatang atau sebuah pertunjukkan
- Berbicara dengan kalimat atau membacakan cerita yang lebih panjang
Usia 5 Tahun
Perkembangan bicara dan bahasa:
- Memahami 2.500-2.800 kosa kata
- Mendefinisikan obyek berdasarkan fungsinya
- Terkadang masih bingung antara kemarin, dulu atau besok
- Mampu bertukar informasi, bisa menjawab telepon dan menghubungkan cerita
- Menggunakan 5-6 kata dalam satu kalimat
Stimulasi yang bisa diberikan:
- Mendengarkan apa yang diucapkan anak
- Memberi kesempatan bagi anak untuk mengutarakan perasaannya
Jika anak belum mencapai tahapan tersebut ada kemungkinan anak mengalami gangguan bicara. Namun ada beberapa faktor yang terkait dengan gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada anak seperti:
- Gangguan pendengaran
- Gangguan pemrosesan sensorik
- Kelainan organ bicara
- Bingung bahasa (bilingual)
- Selective autism
- Perkembangan otak yang kurang optimal
- Indikasi adanya gangguan yang lebih serius seperti keterbelakangan mental atau gangguan spektrum autis.
Untuk mengetahui apakah ada gangguan tersebut atau tidak, orangtua bisa melakukan beberapa pemeriksaan seperti ke dokter THT dan pemeriksaan tumbuh kembang dengan ahli terapis wicara, psikolog, psikiater, dokter anak.
"Jika memang diketahui adanya gangguan, maka pemilihan terapi yang diberikan sangat tergantung dengan faktor terkait tersebut dan juga kondisi anak," ujar Ike yang juga pendiri Potentia Center dalam rilis seminar Identifikasi Gangguan Perkembangan yang diterima detikHealth, Jumat (1/4/2011).
Meski demikian ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dan guru yaitu:
- Memperbanyak waktu untuk bermain bersama
- Mengikuti minat dan masuk ke dalam dunia anak, baru secara perlahan mengarahkan anak
- Menggunakan 1 bahasa terlebih dahulu sehingga anak tidak bingung
- Menggunakan tempo bicara yang sedang
- Menggunakan kalimat pendek seperti 1-2 kata
- Memperbanyak ekspresi yang seru seperti 'Wow ! Oh-oo'
- Meminta respons timbal balik dari anak mulai dari hal yang bisa dilakukannya seperti tos, cium atau mengangguk
- Memberikan jeda 5 detik antar kalimat pengulang
- Menggunakan alat bantu visual
source : detikhealth.com
Telah dibaca :
Share