Tips Pendidikan Seks Usia Balita

Hi Ayah Bunda.. melanjutkan artikel sebelumnya, Mama Aretha mau berbagi tips tentang metode mendidik seks pada usia balita (1-5 th). Memang perlu pendekatan yang berbeda dan spesifik untuk buah hati Anda sesuai dengan perkembangan usianya. Perlu juga untuk penyesuaian terhadap lingkungan, budaya dan kebiasaan baik di dalam aggota keluarga maupun kerabat dan lingkungan sekitar. Kemudian tidak lupa juga kita coba step by step sambil melihat respons si kecil terhadap penjelasan kita. So..apa saja sih kira-kira tipsnya..?

1 tahun : Perkenalkan anak pada bagian tubuhnya sendiri
Di usia ini, anak perlu diperkenalkan akan anggota tubuh. Perkenalkanlah nama bagian tubuh, serta perbedaan dan fungsinya, saat Anda sedang memandikan atau mandi bersama anak. Anda juga bisa menggunakan buku dan alat peraga, boneka manusia misalnya. Jangan lupa untuk tetap bersikap tenang saat Anda harus bertelanjang di depananak saat mandi atau berganti baju. 

2 tahun : Bisa mengenali dan menyebutkan bagian tubuh
Pada usia 2 tahun, umumnya anak sudah bisa menyebutkan bagian tubuhnya dengan lancar, seperti mata, hidung,telinga, tangan, dan kaki. Untuk membuatnya lebih mengenal bagian tubuh lainnya, Anda juga bisa membuatkegiatan ini lebih menyenangkan. Kemaslah dalam bentuk permainan. Sebutkan bagian tubuhnya (Anda hanyamengucapkannya saja), misalnya telinga, kemudian ajak si kecil untuk segera memegang telinganya. Begitu jugapada bagian tubuh lain yang Anda sebutkan. 

3 tahun : Mengenal perbedaan
Jika si kecil sudah bisa mengenali bagian tubuhnya sendiri, kini waktunya untuk mengenalkan perbedaan jeniskelamin. Perkenalkan 2 kategori jenis kelamin lelaki dan perempuan. Jelaskan juga alat kelamin lelaki adalah penis dan perempuan adalah vagina, serta perbedaan bentuk dan fungsinya. Dengan memperkenalkan bagian-bagiantubuh dan perbedaannya, anak akan memiliki pandangan positif terhadap tubuh. 

4 tahun : Menjaga diri
Saat anak sudah semakin besar, ajarkan bahwa bagian tubuhnya—alat kelamin— tidak boleh dipegang oleh sembarang orang, kecuali oleh ibu (saat memandikan) dan dokter (bila sedang sakit). Mereka harus segera melaporkan langsung kepada orang tua atau guru apabila ada orang lain yang menyentuh bagian pribadi tubuhnya. Selain sebagai bentuk pendidikan seks untuk menjaga bagian pribadi tubuhnya, hal ini bisa membuat anak terhindar dari kekerasan seksual.

5 tahun : Tertib dan Peduli Diri Sendiri
Seiring perkembangan usianya, pada tahap ini biasakan anak membuang air kecil di tempat yang tepat. Biasakan dia buang air kecil di toilet, bukan di pohon, semak-semak, ataupun tempat umum yang terbuka. Untuk berganti baju juga biasakan mencari ruangan atau toilet dan tidak melakukannya di muka umum. Ajarkan dan biasakan anak membersihkan alat kelaminnya dengan benar, terutama setelah BAK/BAB. Jangan lupa juga untuk mengajarinya selalu mencuci tangan setelah BAK/BAB, dan menjelaskan bahwa kuman bisa masuk melalui vagina/penisnya dan anal. Di luar semua itu, orangtua dan guru merupakan tempat bertanya terbaik bagi anak. Jadikan seks sebagai sesuatu yang alami dan merupakan bagian pribadi dari kesehatan. Seks bukanlah sesuatu yang salah, jorok, kotor, ataupun memalukan kArena merupakan bagian dari pertumbuhan yang normal, sehingga tidak perlu dicemaskan. Jadi, sudah bukan zamannya lagi menanggapi pendidikan seks sejak dini adalah tabu bagi buah hati Anda.

Do and Don’t
Dalam memberikan pendidikan seks pada anak, jangan samakan ketika Anda mengajarkan pada orang dewasa. Perlu hati-hati dan bahasa yang sederhana, yang paling penting adalah contoh konkret agar buah hati mudah mengerti atas penjelasan Anda. Berikut tips untuk Anda:

Boleh :
  • Berikan peragaan-peragaan yang menarik dalam menjelaskan pengertian tentang seks.
  • Gunakan contoh-contoh orang, seperti Ibu / Ayah, teman, atau orang-orang terdekat yang dikenal anak dan Anda.
  • Berikan penjelasan dengan kata-kata yang mudah dipahami / sangat sederhana.
  • Tekankan pada buah hati, meskipun berbeda gender tetapi tidak boleh membedakan satu sama
 
Tidak :
  •  Jangan pernah memberikan penjelasan dengan kata-kata yang baru anak dengar, apalagi istilah-istilah
  •  Jangan memberikan pengertian dengan sangat vulgar.
  •  Jangan memberikan penjelasan dengan terlalu serius sehingga membuat anak-anak bingung.

Semoga tips-nya bisa memberi pencerahan. Kalau mau menambahkan lagi boleh juga lho.. :)

Mama Aretha (BerthaYulianti)




Telah dibaca :
 free web counter Counter Powered by  RedCounter




Share
Related Stories Widget by LinkWithin